Populer

Pesan Singkat

Senin, Desember 31, 2007
Tirtomoyo (Espos) - Tim relawan dan SAR Wonogiri berhasil menemukan satu korban longsor di Dusun Pagah, Desa Hargantoro, Tirtomoyo, Minggu (30/12). Korban bernama Karyo Utomo, 75.
Informasi yang dihimpun Espos, dengan ditemukannya satu korban, maka tinggal delapan korban lagi yang diduga masih tertimbun tanah. Yakni di Desa Sendangmulyo sebanyak tujuh orang dan di Desa Hargantoro satu korban. Tim SAR, kemarin, mendatangkan alat berat berupa backhoe ke Sendangmulyo untuk mempermudah evakuasi korban. Sementara itu, tanah longsor susulan juga menimpa Kelurahan Tanjungsari, Tirtomoyo. Sebanyak tujuh rumah di dua RT di Kelurahan Tanjungsari, menjadi korban tanah longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi tanah longsor mengubur enam ekor kambing dan dua sapi. Tiga rumah di antaranya hilang diterjang barongan (rumpun bambu). Informasi yang dihimpun Espos, kemarin, bantuan dari pemerintah belum ada. Bantuan baru datang dari warga sekitar yang kebetulan mengetahui adanya bencana. Bantuan dari warga masih berupa mi instan dan makanan instan. Warga mengungsi di rumah-rumah tetangga dan familinya. Tanah longsor tersebut menimpa tujuh rumah di RT 01 dan 02, Lingkungan Pucangsawit, Kelurahan Tanjungsari, Tirtomoyo. Perangkat Kelurahan dan tokoh masyarakat Tirtomoyo, kemarin, masih melakukan pendataan. Mengungsi Salah satu tokoh masyarakat, Edy Purwanto, mengaku heran dan terkejut saat diberi tahu bahwa di Kelurahan Tanjungsari, Tirtomoyo juga dilanda bencana. ”Semua orang terfokus ke Kelurahan Sendangmulyo dan Hargantoro yang terkena tanah longsor dengan korban jiwa tertimbun tanah longsor. Ternyata di Kelurahan Tanjungsari juga mengalami nasib serupa. Setelah kami datang, ternyata bencana itu terjadi selang sehari atau tanggal 27 Desember,” jelasnya. Lebih lanjut Edy menjelaskan dalam bencana itu tidak jatuh korban jiwa karena pada Rabu (26/12) malam, rumah Mukijo keluar sumber air. Melihat kejadian alam yang dinilai aneh itu, jelasnya, Mukijo memberi tahu tetangga dan mengajak semua warga di sekitarnya untuk turun. ”Malam itu juga warga turun dan tidak satu pun barang yang dibawa,” ujarnya. Tujuh rumah yang tertimpa tanah longsor itu, empat di antaranya berada di RT 01 dan tiga rumah berada di RT 02. Di RT 01, rumah yang rusak milik Kartono Mukijo, Ny Tukinem, Mardi dan Rukimin. Di RT 02 tiga rumah rusak yaitu milik Suman, Ny Kadiyem dan Sulino. ”Anehnya, air yang keluar itu sampai sekarang masih mengalir dan jernih. Padahal informasi dari warga selama ini, di lingkungan itu tidak pernah ada air melalui sumber,” jelasnya. - Trianto Hery Suryono [solopos.net]

0 komentar:

Posting Komentar