Populer

Pesan Singkat

Jumat, November 14, 2008
Pasca penemuan sumber air Luweng Pace tahun 2005 silam, baru-baru ini di kawasan Giritontro kembali ditemukan sebuah sumber air dengan debit air mencapai 400 liter perdetik.
Penemuan dua luweng dengan debit air cukup besar ini diharapkan dapat mengatasi kekeringan yang kerap melanda kawasan ini. “Baru-baru ini, di kawasan kami memang baru ditemukan sumber air baru dalam sebuah Luweng yaitu Luweng Dawung tepatnya di Desa Tlogosari, Kecamatan Giritontro,” terang Sariman, Cmat Giritontro yang ditemui Espos di Wonogiri, Senin (10/11). Sumber air tersebut, sambung Sariman, ditemukan oleh sejumlah mahasiswa pencinta alam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang beberapa waktu lalu melakukan penelusuran di kawasan langganan kekringan itu. Setelah melalui sejumlah pengamatan, debit air dari Luweng Dawung diperkirakan sama besarnya dengan debit air Luweng Pace yaitu sekitar 400 liter per detik. Sebagai informasi, Giritontro adalah satu dari delapan wilayah kecamatan di Wonogiri yang dikategorikan sebagai daerah rawan kekeringan. Di Giritontro sendiri, setidaknya ada lima desa yang tergolong rawan kekeringan, yaitu Jatirejo, Bayemharjo, Tlogosari, Tlogoharjo, dan NgargoharjoPenemuan sumber air baru ini, sudah barang tentu memunculkan harapan baru bagi masyarakat sekitar yang selama ini akrab dengan kekeringan. “Keberadaan Luweng Dawung, nantinya bisa melengkapi kebutuhan air dari Luweng Pace yang rencananya akan mulai dieksplorasi tahun depan,” kata Sariman lagi. Oleh: Esmasari Widyaningtyas sumber :http://www.solopos.com/berita.php?ct=16232&d1=wonogiri

0 komentar:

Posting Komentar