Populer

Pesan Singkat

Jumat, Agustus 22, 2008
Wonogiri (Espos) Kecamatan Pracimantoro butuh pasokan air bersih berlebih menyusul mulai melemahnya daya beli masyarakat sejak Juni lalu. Kendati datangnya bantuan air bersih dari berbagai pihak sudah diterima sebagian warga, namun hal itu dinilai belum membuat warga tenang mengingat datangnya musim hujan sulit diprediksi di masa mendatang. Menurut Camat Pracimantoro, Drs Slameto Sudibyo, sejumlah desa sangat mengkhawatirkan karena daerah yang sulit dijangkau dengan akses transportasi, seperti Gambirmanis dan Petirsari.
”Kami memang sedang membutuhkan bantuan. Kalau tidak mendapatkan bantuan, warga kami kesulitan mendapatkan air bersih,” jelasnya kepada Espos, Senin (11/8). Dia mengatakan, sekalipun sumber air Seropan di Pracimantoro sudah mulai berfungsi sejak 1 Agustus lalu, namun kebutuhan air bersih dianggap masih belum optimal. Pasalnya, sumber Seropan hanya mampu mengairi delapan desa, yakni Desa Glinggang, Kebonharjo, Gedong, Petirsari, Joho, Sumberagung, Watangrejo, dan Gambirmanis,” imbuhnya. Dia mengatakan, berbagai bantuan air bersih sudah mengalir ke Pracimantoro antara lain dari Pemkab Wonogiri kurang lebih 50 tangki, dan lembaga lain maupun bantuan yang sifatnya personal. ”Seperti hari ini (kemarin -red) kami juga mendapatkan bantuan dari PLN APJ Solo berupa air bersih sebanyak 10 tangki dan pengobatan gratis. Daerah distribusi bantuan kami fokuskan di Joho, di mana daerah ini sangat mudah dijangkau dan berada di tengah-tengah desa lainnya, seperti Sumberagung dan Petirsari. Terpisah, Kasubag Agama dan Kesejateraan Sosial (AKS) Bagian Kesra Setda Wonogiri, Sriyanto, menyatakan sejauh ini dropping air bersih sudah berjalan dengan baik. Sebanyak delapan kecamatan yang mengalami kekeringan sudah mendapatkan bantuan air bersih. Ke delapan kecamatan yang dimaksud berupa Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Eromoko, Giritontro, Giriwoyo, Batuwarno, Manyaran, dan Nguntoronadi. Sarana Sementara itu, Pemkab Wonogiri telah mencairkan dana senilai Rp 2,27 miliar untuk pemenuhan saran air bersih sejak beberapa hari terakhir. Rencananya, bantuan yang termasuk dalam dana alokasi khusus (DAK) tersebut digunakan untuk pembuatan dan perbaikan sistem perpipaan dan gravitasi yang tersebar di 49 desa di Wonogiri. Menurut petugas Subdin Cipta Karya DPU, Djangkung, program tersebut akan difokuskan tahun ini dan berkelanjutan hingga tahun 2015. Target utama program tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih seluruh masyarakat Wonogiri sebesar 80%. Pemenuhan air bersih di Wonogiri saat ini baru mencapai 27.000 jiwa. ”Saya kurang hafal desa mana saja yang akan kami identifikasi nanti. Pokoknya, dari sejumlah desa, di antaranya terdapat di Kecamatan Selogiri, Wuryantoro, dan Eromoko,” sebutnya saat ditemui Espos di Kecamatan Selogiri, pekan lalu. Djangkung menambahkan, untuk merealisasikan tujuan tersebut, sosialisasi sudah dilakukan sejak beberapa pekan yang lalu. - Oleh : Ponco Suseno [solopos.net]

0 komentar:

Posting Komentar