Populer
-
Suharto Family Portrait Original caption: Suharto family portrait. Photo shows the Indonesian President posing with his wife and children. U...
-
BATURETNO – Kasus peredaran foto seronok yang diperagakan oleh gadis SMP swasta di kecamatan Katuretno kian jelas. Pelakunya adalah pelajar...
-
Inna Lillahi Wa Innaillaihi Roji'un Telah Meninggal Dunia Mantan Presiden Haji Mohammad Soeharto 13.10 WIB ( Minggu, 27 Januari 2008...
Label
Pesan Singkat
Senin, Desember 31, 2007
KUNJUNGI PENGUNGSI
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersalaman dengan pengungsi korban bencana alam banjir di Desa Laban, Sukoharjo, Minggu (30/12). FOTO (residensby.info/anung - solopos.net)
Tirtomoyo (Espos) - Tim relawan dan SAR Wonogiri berhasil menemukan satu korban longsor di Dusun Pagah, Desa Hargantoro, Tirtomoyo, Minggu (30/12). Korban bernama Karyo Utomo, 75.
Informasi yang dihimpun Espos, dengan ditemukannya satu korban, maka tinggal delapan korban lagi yang diduga masih tertimbun tanah. Yakni di Desa Sendangmulyo sebanyak tujuh orang dan di Desa Hargantoro satu korban.
Tim SAR, kemarin, mendatangkan alat berat berupa backhoe ke Sendangmulyo untuk mempermudah evakuasi korban.
Sementara itu, tanah longsor susulan juga menimpa Kelurahan Tanjungsari, Tirtomoyo. Sebanyak tujuh rumah di dua RT di Kelurahan Tanjungsari, menjadi korban tanah longsor.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi tanah longsor mengubur enam ekor kambing dan dua sapi. Tiga rumah di antaranya hilang diterjang barongan (rumpun bambu).
Informasi yang dihimpun Espos, kemarin, bantuan dari pemerintah belum ada. Bantuan baru datang dari warga sekitar yang kebetulan mengetahui adanya bencana. Bantuan dari warga masih berupa mi instan dan makanan instan. Warga mengungsi di rumah-rumah tetangga dan familinya.
Tanah longsor tersebut menimpa tujuh rumah di RT 01 dan 02, Lingkungan Pucangsawit, Kelurahan Tanjungsari, Tirtomoyo. Perangkat Kelurahan dan tokoh masyarakat Tirtomoyo, kemarin, masih melakukan pendataan.
Mengungsi
Salah satu tokoh masyarakat, Edy Purwanto, mengaku heran dan terkejut saat diberi tahu bahwa di Kelurahan Tanjungsari, Tirtomoyo juga dilanda bencana.
”Semua orang terfokus ke Kelurahan Sendangmulyo dan Hargantoro yang terkena tanah longsor dengan korban jiwa tertimbun tanah longsor. Ternyata di Kelurahan Tanjungsari juga mengalami nasib serupa. Setelah kami datang, ternyata bencana itu terjadi selang sehari atau tanggal 27 Desember,” jelasnya.
Lebih lanjut Edy menjelaskan dalam bencana itu tidak jatuh korban jiwa karena pada Rabu (26/12) malam, rumah Mukijo keluar sumber air. Melihat kejadian alam yang dinilai aneh itu, jelasnya, Mukijo memberi tahu tetangga dan mengajak semua warga di sekitarnya untuk turun. ”Malam itu juga warga turun dan tidak satu pun barang yang dibawa,” ujarnya.
Tujuh rumah yang tertimpa tanah longsor itu, empat di antaranya berada di RT 01 dan tiga rumah berada di RT 02. Di RT 01, rumah yang rusak milik Kartono Mukijo, Ny Tukinem, Mardi dan Rukimin. Di RT 02 tiga rumah rusak yaitu milik Suman, Ny Kadiyem dan Sulino.
”Anehnya, air yang keluar itu sampai sekarang masih mengalir dan jernih. Padahal informasi dari warga selama ini, di lingkungan itu tidak pernah ada air melalui sumber,” jelasnya. - Trianto Hery Suryono [solopos.net]
Baturetno - Hujan deras yang masih terus melanda Wonogiri beberapa hari terakhir kembali memakan korban jiwa. Wakino, 75, warga Dusun Gedangan, Desa Balepanjang, Kecamatan Baturetno, Jumat (28/12), hanyut terseret arus Sungai Pakem, Giriwoyo.
Koordinator Lapangan (Korlap) tim SAR Wonogiri, Wisnu, saat dikonfirmasi menyebutkan Wakino hanyut saat menyeberang sungai dengan gethek. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB, saat itu arus sungai masih mengalir deras karena hujan yang terus turun sejak malam sebelumnya.
Ditambahkan Wisnu, sungai itu meluap sejak Selasa (25/12) lalu. ”Sampai Jumat malam, kami masih berusaha untuk mengevakuasi korban,” imbuh dia.
Elevasi turun
Sementara itu, kemarin, elevasi WGM turun dari 136,55 m menjadi 136,48 m. Perum Jasa Tirta I terus meningkatkan pembuangan air dari WGM ke Sungai Bengawan Solo.
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, saat ditemui Espos di sela-sela kunjungannya ke WGM, kemarin, menerangkan pembukaan dua pintu air terus dilakukan sesuai prosedur standar operasi.
Untuk penyelamatan jangka panjang kawasan itu, lanjut Djoko, bisa dilakukan dengan konservasi hutan dan wilayah di kawasan hilir. Saat ini, sambung dia, pemerintah pusat melalui pemerintah daerah dan Perhutani berupaya memperbaiki kondisi hutan di sepanjang daerah aliran sungai. Yang menjadi kendala adalah memberi pengertian kepada sebagian masyarakat untuk tidak bercocok tanam di lereng-lereng gunung dan bantaran sungai
Ngadirojo - Jalur antarprovinsi dari Wonogiri-Pacitan, Jatim yang melewati Jembatan Gedong di daerah perbatasan Kecamatan Ngadirojo dengan Kecamatan Nguntoronadi sudah mulai normal. Kendaraan berat seperti truk dan bus bisa melewati jembatan tersebut, walaupun secara bergantian.
Salah seorang pengusaha bus, Edy Purwanto, menjelaskan sejak pukul 05.00 WIB, bus antarkota antarprovinsi (AKAP) miliknya sudah lewat Jembatan Gedong.
”Tadi pagi (Jumat-red) saya berkoordinasi dengan DLLAJ Semarang dan Dinas Perhubungan Pariwisata Seni dan Budaya (DPPSB) Wonogiri, ternyata ruas jalan di Jembatan Gedong sudah bisa dilewati secara antre. Untuk kendaraan berat, seperti bus hanya diperbolehkan satu kendaraan yang melintas jembatan,” ujarnya.
Hal senada dikemukakan salah seorang pengguna jalan, Tukiran, warga Nguntoronadi. ”Sudah bisa dilalui namun satu-satu. Tadi kami juga sudah melintas,” katanya.
Kepala DPPSB Wonogiri, Sri Wiyoso, saat dikonfirmasi membenarkan kondisi Jembatan Gedong sudah normal kembali. ”Tim dari Bina Marga Provinsi sudah memberi tahu dan hasil pengecekan Jembatan Gedong sudah bisa dilalui bus dan truk dengan antre. Pembukaan dilakukan sejak pukul 05.00 WIB tadi.”
Akibat derasnya arus Sungai Keduang, Kamis dini hari, jembatan ini sempat bergeser dan tidak bisa dilalui kendaraan berat.
Condong ke kiri
Kepala Badan Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga wilayah Surakarta, Suratno, mengatakan derasnya arus mengakibatkan pelat penghubung jembatan bergeser. Jembatan juga terlihat condong ke sebelah kiri.
Menurut Giyanto, petugas BPT Bina Marga lainnya, pilar jembatan yang ada di sebelah barat amblas hingga sekitar 12 cm. ”Kalau dihitung selisih antara pilar sebelah barat dan timur sekitar 12 cm,” tegasnya.
Hal ini membahayakan, apalagi tanah di bagian ujung jembatan di sisi sebelah timur tergerus air.
Sementara itu, sejumlah warga terlihat sibuk menimbun tanah untuk menambal lubang di ujung jembatan. Sebagian lainnya menyodorkan kardus bekas untuk meminta sumbangan. ”Hasilnya akan kami berikan untuk korban bencana,” kata Giyarno, salah satu sukarelawan dari Desa Gedong.
Dalam situasi seperti ini, semangat gotong-royong antarwarga begitu terasa. Tak peduli meski yang menjadi korban tak memiliki hubungan kekerabatan dengan mereka, semua seperti bersaudara.
Seperti yang dilakukan salah satu personel Hansip Desa Gedong, Nartowiyono. Sejak hari kedua bencana, ia dengan sukarela bergantian dengan warga mengatur lalu lintas.
”Saya merasa berkewajiban, memang tidak ada gaji besar untuk saya, tapi saya senang karena bisa menolong saudara yang lain.
Manto, bahkan rela meninggalkan pekerjaannya sementara waktu demi mengumpulkan bantuan bagi para korban bencana.
”Saya masih beruntung ketimbang yang lain, rumah dan lahan pertanian saya sampai saat ini masih aman tak tergenang air. Jadi apa salahnya saya membantu saudara-saudara yang terkena musibah, cuma ini yang bisa saya lakukan,” akunya.
sumber : solopos.net
Wonogiri (Espos)--Tak kurang 317 keluarga yang tersebar di empat dusun di Desa Gemawang, Ngadirojo, Wonogiri terisolasi karena dua jalur menuju empat dusun itu terputus total. Sementara, satu jalur lagi tak dapat dilalui kendaraan karena tertutup longsoran tanah.
Satu-satunya jalan menuju empat dusun tersebut adalah melalui Kedungbendo, Kecamatan Nguntoronadi. Tapi dari sana kendaraan tidak bisa masuk. Jadi harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh lima kilometer,” ujar Kepala Desa Gemawang, Suwarno, saat ditemui Espos di Wonogiri, Kamis (27/12).
Keempat dusun yang terisolasi akibat bencana banjir dan longsor, Rabu (26/12) dini hari, adalah Dusun Kedungbandung, Glogok, Jlegong dan Kedungwuluh. Hingga kemarin, belum ada bantuan yang berhasil disalurkan mengingat sulitnya medan. Berdasarkan data yang dikumpulkan perangkat desa setempat, dua rumah di Dusun Jlegong hanyut sementara kediaman 36 keluarga lainnya terancam kena longsor.
Oleh: Trianto HS, Esmasari W
sumber solopos.net
Data korban bencana di Wonogiri,
Korban meninggal, luka longsor dan banjir di Wonogiri Rabu (26/12)
Warga Tirtomoyo Wonogiri
Data korban bencana di Wonogiri,
Korban meninggal, luka longsor dan banjir di Wonogiri Rabu (26/12)
Warga Tirtomoyo Wonogiri
1. Tarmin
2. Ny Sufi
3. Andri, 15
4. Rudi, 7
5. Ny Suliyem
6. Yuli, 15
7. Bagus, 9
8. Karyo Utomo, 70
9. Ny Tumi, 75
10. Ahmad Muslim, 50
11. Ny Marinah, 40
12. Novitasari, 10
13. Ernawati, 11
14. Ny Kariyem, 65
15. Sido, 55 (warga Dusun Kopen, Desa Bero, Manyaran),
Korban luka
1. Sadimin, 50
2. Ny Sainem, 50
Daftar korban meninggal diduga tertimbun di Wonogiri
Warga Sendangmulyo, Wonogiri
1. Tarmin Semangin
2. Ny Sufi
3. Andri, 15
4. Rudi, 7
5. Ny Suliyem
6. Yuli, 15
7. Bagus, 9
Warga Pangah, Hargantoro
1. Karyo Utomo, 70
2. Ny Tumi, 75
3. Ahmad Muslim, 50
4. Ny Marinah, 40
5. Novitasari, 10
6. Ernawati, 11 (sudah dimakamkan)
7. Ny Kariyem, 65
8. Sadimin, 50 (luka-luka)
9. Ny Sainem, 50
Daftar rumah korban banjir di Wonogiri
1. Lingkungan Kedungringin RT 03/XII, Giripurwo : 8 rumah
2. Lingkungan Sukorejo RT 05/X, Giritirto : 6 rumah
3. Lingkungan Sukorejo RT 02/X, Giritirto : 5 rumah
4. Lingkungan Sukorejo RT 03/X, Giritirto : 3 rumah
5. Kecamatan Tirtromoyo : 37 rumah rusak berat dan 83 rumah rusak ringan
6. Desa Bulurejo, Nguntoronadi : 53 rumah
7. Desa Kulurejo, Nguntoronadi : 37 rumah
8. Desa Ngadipiro, Nguntoronadi : 13 rumah
Sumber: Camat Tirtomoyo, Wonogiri, Nguntoronadi dan wawancara
Wonogiri--Evakuasi terhadap korban tanah longsor masih terus dilakukan di dua desa yang terkena longsoran paling parah di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yakni Desa Sendangmulyo dan Desa Hargantoro.
Sampai Kamis (27/12) pukul 10.00 WIB, di Dusun Semangin, Desa Sendangmulyo tercatat tujuh korban yang sudah diidentifikasi yakni Suliyem, 42, Yuli, 16, Bagus, 8, Tarmin, 38, Supiyem, 35, Rudi Widianto, 8, dan Endri Widianto, 5.
Sementara itu, di Dusun Pagah, Desa Hargantoro dari tujuh korban, baru lima orang dievakuasi dan dua orang masih dicari. Nama-nama korban belum diketahui, kata penjaga Posko cabang Wonogiri, Daryanto.
Dusun lainnya di Desa Hargantoro, yakni Dusun Sanggrahan terdapat dua korban yang bisa diidentifikasi yakni Tumi dan Sumiyem. Sedangkan informasi dari Desa Manyaran, tepatnya di Dusun Kopen terdapat dua korban.
Satu sudah dievakuasi, dan satu masih dicari. Sampai sekarang belum ada informasi terbaru, ujar Daryanto. Secara keseluruhan, total korban akibat tanah longsor di Kecamatan Tirtomoyo tercatat 16 orang.
Sumber: Kompas Cyber Media
Oleh: Verdy Bagus Hendratmoko
Rabu, Desember 19, 2007
Merebaknya isu penyakit anthrax menjelang Hari Raya Idul Adha, banyak orang bingung untuk memilih hewan kurban yang sehat.
Dokter hewan Universitas Airlangga (Unair), Dr drh I Komang Wiarsa memberikan tips agar kaum muslim yang hendak berkurban tidak keliru saat memilih hewan kurban.
Secara fisik memilih hewan kurban seperti sapi, kambing dan domba bisa melihat aktivitasnya. Bila pergerakannya aktif saat didekati itu berarti hewannya sehat, katanya kepada detiksurabaya.com, Rabu (19/12/2007).
Selain itu, kata dia, hewan sehat terlihat matanya bersinar. Bila ditemukan mata hewan ternak yang beleken dan keruh, itu berarti sedang sakit.
Selain pergerakannya akti dan matanya bersinar, kata Komang, hewan yang sehat juga bisa dilihat dari bulu-bulunya. Meski kotor dan tidak dimandikan, bulu-bulu hewan ternak itu mengkilap serta cara makan dan minum bagus.
Komang juga menyarankan agar hati-hati dalam memilih hewan ternak saat musim hujan. Sebab hewan rawan terkena diare dan cacingan.
Biasanya pada hewan yang cacingan kulitnya terlihat kusam dan badannya kurus, tambahnya.
Dia menyarankan, agar tidak membeli hewan ternak yang kulitnya mengalami korengan. Itu berarti hewan tersebut mengalami penyakit kulit sceabies.
Ini sangat menular terhadap sesama hewan. Dan harus diobati dan disendirikan agar penyakitnya tidak menyebar ke hewan ternak lain, tegasnya.
copas : Fatichatun Nadhiroh - DetikSurabaya (fat/fat)
Jumat, Desember 14, 2007
Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas, bukanlah
suatu masalah yang perlu kita risaukan.
"Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa
mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali begitulah
Anda berpikir.
Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC)
memublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya
sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi
peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 -0,30 C.
Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040
(33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh.
Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan
air
tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan
sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh
asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut
makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta
benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.
Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002,
suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun..
Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C
per tahun. Tanda yang kasatmata adalah menghilangnya salju yang dulu
menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung
Jayawijaya di Papua.
Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir
dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan.
Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm.
Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050
daera-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing)
dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan
terendam semuanya.
Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah
seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam
kedaulatan negara. Es yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas
dan menyebabkan permukaan laut bumi ? termasuk laut di seputar Indonesia
? terus meningkat. Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta
bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa menyusut. Dan diperkirakan
dalam 30 tahun mendatang sekitar 2.000 pulau di Indonesia akan
tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan orang yang tinggal di pesisir pulau
kecil pun akan kehilangan tempat tinggal. Begitu pula asset-asset usaha
wisata pantai.
Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR),
menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi
gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah)
yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah
istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak
bisa menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer).
Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis
lapisan lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek
matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi
gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian
meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi.
Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas
rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak,
bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik,
ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara. Gas lain
yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3,12%),
dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak dihasilkan dari proses
pembusukan materi organic seperti yang banyak terjadi di peternakan
sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan.
Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan
AC model lama. Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu
rumah kaca.
Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim.
Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah
memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut
perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim
hujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari
normal. Banyak orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang
merendam lebih dari separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan
global saja. Padahal 35% rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah
penyebab makin panasnya udara Jakarta .. Itu sebabnya, kerusakan hutan
di Indonesia bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia , melainkan
juga warga dunia. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
(Walhi), mengatakan, Indonesia pantas malu karena telah menjadi Negara
terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran
hutan dan pembakaran lahan gambut (yang diubah menjadi permukiman atau
hutan industri). Jika kita tidak bisa menyelamatkan mulai dari sekarang,
5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan
Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di seluruh Indonesia tak
tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi bisa menghirup udara
bersih.
Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas
planet Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan,
termasuk anak-anak kita nanti.
Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi :
1. Matikan listrik.
(jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan
standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak. Meski listrik tak
mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN menggunakan bahan
baker fosil penyumbang besar emisi).
2. Ganti bohlam lampu (ke jenis
CFL, sesuai daya listrik. Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih
hemat listrik dan awet).
3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi
tingkat penerangan hingga 5%).
4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala.
Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.
7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang
memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. Say no to plastic.
Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar.
Atau
Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.
12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka
turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.
:-( tampaknya kelak yang menyebabkan kiamat manusia juga...(?????)
Giriwoyo - kemajuan dusun-dusun di giriwoyo sekarang ini memang sudah kelihatan, begitupun dengan dusun ngudal yang terletak di kecamatan giriwoyo.
untuk sekarang ini kemajuan di dusun ngudal memang sangat pesat dibandingkan dengan 7 tahun silam, masing-masing rumah sudah berdiri kokoh ( tembokisasi ) sudah 95 persen, jalan-jalannya pun sudah tidak seperti dulu, sekarang ini jalan-jalan dusun dengan mudah dilewati kendaraan bermotor, karena jalan sudah di cor hampir 70 persen, semua ini berkat masyarakat, pemerintah daerah dan paguyuban anak rantau, Masjidnya pun sudah berdiri megah dan kokoh walaupun pengunjung masih kurang. kebanyakan para perantau dusun ngudal yang ada di Jakarta menggeluti pekerjaan di bidang dagang, Penggilingan, Bakso.- [Kiriman dari Blondo]
Giriwoyo - kemajuan dusun-dusun di giriwoyo sekarang ini memang sudah kelihatan, begitupun dengan dusun ngudal yang terletak di kecamatan giriwoyo
untuk sekarang ini kemajuan di dusun ngudal memang sangat pesat dibandingkan dengan 7 tahun silam, masing-masing rumah sudah berdiri kokoh ( tembokisasi ) sudah 95 persen, jalan-jalannya pun sudah tidak seperti dulu, sekarang ini jalan-jalan dusun dengan mudah dilewati kendaraan bermotor, karena jalan sudah di cor hampir 70 persen, semua ini berkat masyarakat, pemerintah daerah dan paguyuban anak rantau, Masjidnya pun sudah berdiri megah dan kokoh walaupun pengunjung masih kurang. kebanyakan para perantau dusun ngudal yang ada di Jakarta menggeluti pekerjaan di bidang dagang, Penggilingan, Bakso.- [Kiriman dari Blondo]
Senin, Desember 03, 2007
Giriwoyo - Sudah dua hari ini hujan mulai lagi mengguyur Giriwoyo, walaupun hujan belum begitu deras, namun cukup untuk mengobati para petani yang mulai putus asa dengan tanaman-tanamannya karena sebelum hujan mengguyur banyak sekali tanaman petani yang mulai layu
Kedua tersangka, Wln Rh, 14 serta Feri Adnan Maulana, 28 yang tak lain adalah tetangga korban diciduk di sekitar SMPN 2 Pracimantoro. Kedua tersangka sempat akan melarikan diri, namun melihat massa yang sudah berkerumun akhirnya mereka bersembunyi di mobil, jelas Kapolres Wonogiri AKBP Dien Irhastini melalui Kasatreskrim AKP Ngadiman, Sabtu (1/12).
Dia menceritakan, peristiwa itu terjadi di ladang salah satu warga Ngulu, Pracimantoro. Kronologisnya, Wln menelepon korban dan diajak bertemu di suatu tempat. Bersama dengan tersangka Feri, Wln menemui korban, namun tersangka Feri bersembunyi di lokasi kejadian. Saat korban datang langsung dipukul dengan balok hingga jatuh. Setelah itu, korban masih disabit dan diseret hingga 90 meter.
Menurut Kasatreskrim, para tersangka dijerat Pasal 170 jo Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman 9-15 tahun penjara.
Oleh: Trianto Hery Suryono
Sabtu, Desember 01, 2007
Giriwoyo - Kekeringan kembali melanda Giriwoyo. Lahan pertanian yang ditanami palawija di Kecamatan Giriwoyo mengalami kekeringan. Tak hanya itu, sejumlah persemaian benih padi juga mulai kekurangan air.
Hal ini akibat cuaca yang tak menentu, masa seperti ini kan seharusnya sudah masuk musim penghujan, tapi hujan belum juga turun. Padahal para petani sudah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi musim tanam, terang salah seorang warga. saat ini petani hanya bisa pasrah dengan keadaan ini. karena sumber untuk pengairan juga mengalami kekeringan.
Jumat, November 30, 2007
QURBAN TERBAIK
Oleh
Jojo Wahyudi
Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban.
Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku,
dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan.
Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung
hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak
yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada
Idul Adha nanti,
sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini
tentang pengorbanan NabiAllah Ibrahim & Nabi Ismail.
Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi
memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti.
Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang,
ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya.
Berapa harga kambing yang itu pak ? ujarku menunjuk kambing coklat
tersebut.
Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah
tidak kurang kata si pedagang berpromosi
matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya.
Tidak bisa turun pak? kataku mencoba bernegosiasi.
Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal si pedagang
bertahan.
Satu juta lima ratus ribu ya? aku melakukan penawaran pertama
Maaf pak, masih jauh. ujarnya cuek.
Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah
berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya.
Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu? kataku
Masih belum nutup pak ujarnya tetap cuek
Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?
ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah.
Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang
ke sini sendiri.
Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan
rumput
kata si pedagang meledek.
Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan
harga selain
yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing
lainnya
yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima
ratus ribu.
Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban
mobil.
Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya.
Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini
selangit.
Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang? kataku kemudian
Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah
katanya
Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan
harga kambing coklat Mega Super tadi.
Meskipun pakaian korpri yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih
terlihat segar.
Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas? katanya kagum
Dua juta tidak kurang tidak lebih kek. kata si pedagang setengah malas
menjawab
setelah melihat penampilan si kakek.
Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ? kata si kakek dalam
bahasa Purwokertoan
bisa di tawar-kan ya mas ? lanjutnya mencoba negosiasi juga.
Cari kambing yang lain aja kek. si pedagang terlihat semakin malas
meladeni.
Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki (Aku
mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini)
Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas. katanya tetap
bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan
dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu
di bukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan
dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya.
Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya
mas? lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja.
Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya
sejak tadi.
Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang
disodorkan si kakek,
kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu.
Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah si pedagang mengeluarkan
selembar lima puluh ribuan
Ora ono ongkos kirime tho...? (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si kakek
seakan tahu uang yang diberikannya berlebih
Dua juta sudah termasuk ongkos kirim si pedagang yg cukup jujur
memberikan lima puluh ribu ke kakek
mau di antar ke mana mbah? (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi
mbah)
Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa
ditabung lagi) kata si kakek sambil menerimanya
tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu
ya),
sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman,
takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda
Pasir Mukti,
InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu).
Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya,
si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua
yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail
milikku.
Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap
dengan semangat.
Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik
ke arah berlawanan dalam pandanganku.
Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol,
sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya.
Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan
oleh si kakek.
Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang berdiri
dengan mewah,
rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para
pensiunan pegawai rendahan.
Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku sebagai
Manajer perusahaan swasta asing.
Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi
Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup
membeli seekor kambing Mega Super
Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya
Yang sanggup membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus
Tapi apa yang aku pikirkan?
Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku
yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku di
dunia fana.
Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali
saat membelinya.
Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia
balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini
ke arah orang yang pandai menSyukuri nikmatMu
(Cikini, 12-11-07)
Kiriman dari : Pak Hari Wartoyo
Kamis, November 29, 2007
Mboten kirang saking 18 griyo risak awrat, lan 17-an langkung risak mboten patos awrat akibat keterak angin lesus dinten Rebo Wage 28 Nopember 2007 wonten ing Dukuh Crabak, Desa Gambiranom Kecamatan Kismantoro Wonogiri.
Kecathet wonten setunggal warga kanthi Asmo Ibu. Sakir 60 Tahun kedah dipun beto dateng griyo sakit gudang kapuk Purwantoro amargi nandang luka-luka wonten bagian suku lan lengan tanganipun dipun perkirakan woten sak perangan balung engkang tugel, akibat ketiban material bangunan griyo engkang dipun panggeni rubuh keterak angin lesus engkang dugi mboten kanyono-nyono sak derengipun nguleng griyo engkang dipun nggeni lan griyo tonggo-tonggonipun sak dukuh Crabak lan kiwo tengenipun
Menurut laporan engkang dipun tampi saking Penjenenganipun Bpk. Manto Pegawai staf Kecamatan Kismantoro per telepon, Angin engkang banter sanget dipun susul suwanten gaduh lan jeritan poro korban engkang keleresan wonten sak lebetipun nggriyo antawis tabuh 4 (sekawan) sonten, di susul jawah engkang deres sanget lan wit-witan ugi kathah engkang sami rubuh keterak angin engkang kecepatanipun mboten kirang 92 Km/jam.
Sesarengan kaliyan kadadosan puniko dipun susul listrik pejah, miring kabar dipun sebabaken ambruk’ipun cagak SUTET (Saluran Udara Tegangan Tinggi) engkang ngubungaken listrik dateng kabupaten Wonogiri.
Dene daftar nami engkang kagungan griyo risak awrat korban bencana alam lesus:
Griyo engkang rubuh sedoyo risak:
Griyanipun Keluarga Ibu Sakir, Keluarga Bpk. Kateno, Keluarga Mbok Katinem, Keluarga Bpk. Siran, Bpk, Tukiran, Bpk. Kamdi, Bpk. Katmin, Bpk. Paiman, Bpk. Panimun, lan Keluarga Bpk. Sarkam. Sedoyo niku wau griyonipun 100 % risak roto kaliyan siti (rusak Total), keporo kathah bagian tertentu engkang ical kebeto playunipun angina.
Griyo engkang rubuh hananging tasih saget dipun dandosi (rusak berat):
Griyo engkang dipun panggeni keluarga Bpk. Katiran, Mbok Sariyem, Bpk Paimin, Bpk. Mesiran, Kang Rusdi, Kang Marmin, Bpk. Sidik, Bpk, Marmun, Bpk. Kasimin, lan griyanipun Mbok Demi.
Griyo engkang kesempyokangin mboten rubuh naming nggih risak.
Griyo panggenanipun Yu Satini, Kang Kasmun, Bpk. Tanto, Bpk. Wagimin, Kang Simin, lan griyanipun Bpk Bagong.
Sedoyo korban engkang griyanipun mboten saget dipun nggeni, sementara dipun tampung wonten ing tenda engkang dipun sedia’aken dening PMI Wonogiri, makaryo sesarengan kaliyan Tim Sar, Dinas Sosial Wonogiri, lan Aparat saking Kecamatan Kismantoro saling bahu membahu untuk membantu para korban.
Dene bantuan engkang sampun mandap ngantos dumugi wartos puniko dipun serat, saking Dinas Sosial Wonogiri, saking Kecamatan Kismantoro, lan saking poro kadang dermawan) saking kanan kereng engkang welas kaliyan kadadosan bencana alam puniko.
Dipun himbau dumateng poro kadang, engkang bade nyaluraken sumbangan kagem poro korban, kagem sementara aksi tanggap darurat sampun saget tercover dening PMI, Tim sar, Dinas Sosial Wonogiori lan para dermawan, langkung sahenipun kito sami-sami ngraosaken penderitaan kadang sederek wonten ing dukuh Crabak Nggambiranom – Kismantoro kagem tahap rehabilitasi, dados sumbangan engkang dipun caosaken dumateng poro korban langkung sahenipun arupi arto kash (tunai).
Paguyuban Keluarga Kismantoro (PAKKIS) siap nampi lan menyalurkan dana sumbangan saking poro kadang dermawan engkang prihatos lan welas dumateng kawontenan puniko.
Dene sumbangan saget dipun transfer dating rekening BCA Cabang Bendungan Hilir, a/n. Suhardono No. rek. 301-1078034.
Lha mangke sasampunipun program puniko rampung, sedoyo arto sumbangan engkang mlebet lan sampuun tersalurkan, bade dipun audit lan dipun laporaken komplit wonten ing web puniko lan web wonogiren sanesipun kagem nggampangaken poro kadang mirsani alur milinipun arto engkang sampun dipun sumbangaken.
Mugi-mugi Gusti Alloh paring ketabahan dumateng poro korban, lan Penjenengan engkang mengikhlasaken sak perangan rezeqinipun kagem poro kadang korban angina lesus angsal ganjaran / pinwales engkang lumintu saking Gusti Alloh engkang moho Asih.
Amin….
Rabu, November 28, 2007
Tirtomoyo (Espos) - Bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi dan Wakil Bupati dr Y Sumarmo, Selasa (27/11), meletakkan batu pertama pembangunan pabrik industri pengolahan mineral logam.
Pabrik yang berdiri di Dusun Sumbersari, Desa Sendangmulyo, Tirtomoyo itu dimiliki oleh PT Tirtomoyo Murni Abadi (TMA) yang merupakan anak perusahaan PT Dasa Sakti Grup.
Di hadapan warga dan tamu undangan, Begug meminta pengelola pabrik mendahulukan tenaga kerja (Naker) dari Wonogiri. ”Jangan ambil tenaga kerja dari luar Wonogiri dan pendirian pabrik pengolahan mineral logam ini merupakan titik tolak kebangkitan masyarakat Wonogiri. Karena pabrik yang didirikan ini akan memproses galena, bahan pembuat seng atau logam lainnya,” jelas Bupati.
Bupati juga meminta pengelola pabrik untuk melibatkan masyarakat sekitar karena masyarakat di Tirtomoyo masih ada yang miskin. ”Pabrik akan membawa dampak secara ekonomi, yakni dengan adanya warung-warung makan ataupun tempat kos bagi karyawan. Di samping itu, mohon kepada pengelola untuk memperhatikan kesehatan masyarakat sekitar. Jika muncul penyakit, jangan sampai dilarikan ke rumah sakit lain, biarkan ditangani di sekitar Tirtomoyo.”
Sebelumnya, Bupati juga menyatakan akan adanya kawasan industri terbesar di Asia yang terletak di kawasan Alas Kethu, Wonogiri. ”Sebanyak 200 hektare kami bebaskan untuk mendirikan kawasan industri itu dan tahun 2008 sudah akan berdiri dengan menyerap tenaga kerja 15.000 orang.”
Direktur PT TMA, Nurhadi, mengatakan investasi yang ditanamkan dalam pembuatan pabrik itu senilai Rp 25 miliar. ”Kami ada dua lokasi penambangan, di Kecamatan Karangtengah seluas 1.000 hektare dan di Kecamatan Tirtomoyo 4.000 hektare. Industri yang akan kami kembangkan adalah mengolah batu-batuan yang mengandung mineral logam menjadi logam seperti tembaga, timah dan seng.”
Nurhadi mendukung usulan Bupati yang memprioritaskan rekrutmen Naker lokal Wonogiri. ”Cuma untuk pendirian awal, pasti tetap menggunakan Naker luar. Bahkan untuk ekspor, kami akan menggunakan lima tenaga asing. Setelah ada transformasi ilmu, tidak masalah. Logam nanti akan kami ekspor ke China dan kami berharap mampu memenuhi 20%-25% kebutuhan, karena setiap hari kami menargetkan mengolah 100 ton.”
Dia menjelaskan lokasi pabrik berada di lahan milik Kades dan Sekdes Sendangmulyo. ”Kami kontrak lahan selama enam tahun dan akan kami perpanjang sesuai masa jabatan Kades. Luasnya, 3,6 hektare. Pembangunan pabrik akan memakan waktu delapan sampai sembilan bulan dengan Naker terserap 300 orang.”
Kades Sendangmulyo Darto saat dikonfirmasi Espos membenarkan sewa kontrak lahan lungguh. ”Sewanya selama enam tahun dan sudah melalui persetujuan BPD. Lahan yang digunakan merupakan tanah lungguh Kades dan Sekdes. Sewa per hektare senilai Rp 5 juta.” - tus
Rabu, November 21, 2007
Kebangeten kalau orang Indonesia belum tahu apa itu TMII, ya paling tidak pernah lihat di TiPi, denger di radio, denger dari Sodara, Temen, baca dari koran atau dari media cetak lainnya. Ada apa sih di TMII kok beritanya di muat disini ?
Ya karena tanggal 25 Nopember (Bukan November karena ini coro ingrish) 2007 pada acara seni rutin di TMII akan hadir seni dari Wonogiri sebagai DUTA mewakili Jawa Tengah, itu lho propinsi yang Ibukota nya Semarang (bukan zemarank karena ini bahasa nggak jelas). Nah di acara tersebut ada undangan buat warga Wonogiri termasuk (include) PAKARI untuk datang kesana, mau ambil undangannya GRATIS seperti email nya Pak Sarnen (Bintang Tamu 4 Mata) dibawah ini :
Dear all,
Undangan di TMII tgl 25 Nop 2007 dalam rangka kegiatan seni budaya dan duta seni Kabupaten / Kota di anjungan Jateng. Pemda Wonogiri mendapat kesempatan sebagai duta seni mewakili Kontingan Jateng.
Mohon buatkan woro-woro di semua wibsite di seluruh kec. Kab Wonogiri.
Matur nuwun.
Sarnen Sudjarwadi
Ayo... sekolah, eh salah ayo.... ke TMII ..... numpak angkot yo ra opo-opo seng penting tekan (soale seng nulis nggih ng-angkot, monggo janji panggihan pintu 1 / 2, penak pintu 2 adem tur mboten liwat ker-fur marakke penginan)
Selasa, November 20, 2007
PAGELARAN WAYANG KULIT
Kangge sedherek2 ingkang wonten Jakarta, monggo sami mirsani Ki SENO badhe ndalang wonten padepokan kl TAMAN KOTA Jakarta Barat, Tanggal 1 des 2007 (mlm minggu) sindene Yarto ( ingkang saged suoro wadon ) .
Matur Suwun
info Sdr Kelink~jkt [ pesan singkat ]
Jumat, November 16, 2007
Wonogiri - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengidentifikasi dua desa di dua kecamatan sebagai daerah rawan kekeringan yang baru. Untuk itu, Pemkab terpaksa mengusulkan penambahan dana untuk bantuan air bersih pada APBD 2008.
“Tahun ini, Pemkab menyediakan Rp 95 juta untuk bantuan air bersih di lima kecamatan. Nah, berdasarkan identifikasi kami, belum lama ini, terdapat dua desa lagi di dua kecamatan yang masuk kategori rawan kekeringan,” jelas Kasubbag Agama dan Kesejahteraan Sosial, Bagian Kesejahteraan Sosial Setda Wonogiri, Sriyanto, mewakili Kasubag Kesejahteraan Rakyat, Gatot Gunawan, yang ditemui di tempat kerjanya, Kamis (15/11).
Dua desa yang kini masuk kategori rawan kekeringan tersebut adalah Desa Kepuhsari, Kecamatan Menyaran, dan Desa Semin, Nguntoronadi. Sebelumnya, enam kecamatan yang masuk kategori rawan kekeringan yaitu Pracimantoro, Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Eromoko serta Batuwarno.
Dengan penambahan dua desa tersebut, berarti tahun depan terdapat delapan kecamatan yang masuk kategori rawan kekeringan. Lebih lanjut, ia menambahkan dana bantuan air bersih senilai Rp 95 juta itu, kini telah disalurkan seluruhnya melalui pihak kecamatan.
”Saat itu, kami memprediksi musim kemarau hanya berjalan sekitar lima bulan. Karena itu, dana yang disediakan tak terlalu besar, hanya Rp 95 juta. Untung saja jumlah itu cukup.”
Prioritas
Kendati begitu, ia belum bersedia mengungkap nilai dana sosial tahun anggaran 2008 yang akan dialokasikan untuk bantuan kekeringan. Kalau sampai terjadi kekurangan dana untuk bantuan kekeringan, pihaknya mengaku masih bisa memanfaatkan dana cadangan.
Di sisi lain, menyusul bertubi-tubinya bencana sepanjang tahun ini, hingga menjelang akhir tahun 2007, dana sosial kemasyarakatan yang tersisa tinggal Rp 120 juta dari Rp 400 juta yang dianggarkan. Itu sebabnya, Pemkab membuat susunan prioritas bantuan bagi korban bencana.
”Kami memprioritaskan bantuan kepada korban yang mengalami kerugian paling besar.” - Esmasari Widyaningtyas
W O R O - W O R O
Untuk rekan-rekan semua warga Giriwoyo & Baturetno di jakarta dan sekitarnya yang hobby sepak bola mari BERGABUNG dengan Club GARANT FC yang berdomisili di Paninggilan, Ciledug, yang bertujuan untuk menambah persaudaraan kita & pertemanan yang lebih baik lagi.
Salam GARANT FC,
info lebih lanjut hubungi mas Rully
email :estimator@cbn.co.id
Kamis, November 15, 2007
Giriwoyo - Lantai kantor baru Kecamatan Giriwoyo dinilai mengecewakan. Kondisi lantai di setiap ruangan tidak rata. Namun demikian, kantor tersebut sudah bisa ditempati dan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. Selain soal lantai, paralon di kamar mandi lantai dua bocor, sehingga sampai, Rabu (14/11), kamar mandi itu belum digunakan.
Camat Giriwoyo Bhawarto mengaku telah melaporkan kondisi lantai keramik kepada pihak pelaksana. “Saya hanya sebagai pengguna dan sudah menemui pihak pelaksana, memberitahukan kondisi lantai setelah selesai dibangun,” ujarnya.
Dijelaskannya, kebocoran pipa kamar mandi juga sudah diberitahukan kepada pihak pelaksana. “Pihak pelaksana sudah datang dan melihatnya. Kami berharap ada perbaikan ulang sehingga bisa digunakan.”
Lebih lanjut Bhawarto mengatakan nilai pembangunan kantor baru itu senilai Rp 1,2 miliar. Dana itu dianggarkan tahun 2006 dan merupakan dana pembangunan fasilitas umum (Fasum) proyek jalur lintas selatan (JLS). “Bulan Desember 2006 sudah selesai, namun kami belum langsung menempati. Kami baru menempati kantor baru sekitar bulan Juli.”
Berdasarkan pemantauan Espos, lantai keramik di hampir semua ruangan menggunung. Sisi pinggir atau tepi dekat dinding tergolong rendah, sementara di tengah ruangan agak tinggi.
Sekcam Giriwoyo, Hery Indrastiyono, menjelaskan boyongan kantor dilakukan 23 Juli lalu. Sedangkan acara slup-slupan rumah dinas dan kantor baru dilakukan 5 Juli.
Kabag Pembangunan Pemkab Wonogiri, Sungkono, saat dikonfirmasi mengatakan akan melakukan pengecekan. “Mestinya Pak Camat membuat laporan ke Bupati. Namun demikian kami bersama-sama tim teknis akan melakukan pengecekan. Jika masa pemeliharaan sudah berlalu, maka harus ada penganggaran ulang. - tus
[solopos.co.id]
Rabu, November 14, 2007
Giriwoyo - Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonogiri menahan seorang petugas penyuluh lapangan (PPL) Pertanian di wilayah Kecamatan Giriwoyo, Radiyono, 51. Penahanan terhadap warga Gayam, Desa Setrorejo, Giriwoyo itu dikarenakan tersangka diduga terlibat penggelapan daftar rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) Kelompok Tani Ngudi Mulyo.
Penahanan terhadap PNS Wonogiri ini dilakukan sejak Selasa (6/11) lalu dan sementara waktu, tersangka dikenai tahanan kota. Penegasan itu disampaikan Kajari Wonogiri, Yudhy Satoto, saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (12/11). Salah seorang jaksa, Wahyu Sri Hartani, mewakili Kajari menerangkan tersangka dijerat dakwaan primer dan subsider.
Dalam dakwaan primer, kata Wahyu, tersangka dijerat Pasal 1 (1) sub b jo Pasal 28 jo Pasal 34 sub a, b, c UU No 3/1971 jo Pasal 43 A (1) UU No 20/2001 tentang Perubahan UU No 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 56 ke-1 KUHP dan dakwaan subsider, Pasal 1 (1) sub a jo Pasal 28 jo Pasal 34 sub a, b, c UU No 3/1971 jo Pasal 43 A (1) UU No 20/2001 tentang Perubahan UU No 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 56 ke-1 KUHP.
”Tersangka ditahan karena diduga terlibat dalam penetapan RDKK senilai Rp 30.625.000 dari Kelompok Tani Ngudi Mulyo dengan Ketua Sukatman. Sidang dengan terdakwa Sukatman sudah berlangsung beberapa waktu lalu dan sudah diputus 1 tahun 6 bulan. Namun kami (jaksa) melakukan banding, sekarang menunggu hasil persidangan banding,” jelas Wahyu.
Ditambahkan oleh Kajari bahwa tersangka Rudiyono terlibat dalam pemberian tanda tangan untuk mencairkan dana RDKK dari Kelompok Tani Ngudi Mulyo senilai Rp 30,62 juta. ”Peristiwa itu terjadi bulan Mei 1999 lalu dengan mencairkan di KUD Giriwoyo.” - tus
[solopos.com]
Sabtu, November 10, 2007
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta 17 Agustus 1945 pasukan Jepang mulai dilucuti oleh tentara nasional dan rakyat. Proses pelucutan ini menimbulkan bentrokan-bentrokan di berbagai daerah yang cukup banyak menimbulkan korban. Inisiatif tersebut juga dilakukan karena pihak sekutu di Indonesia masih belum juga melucuti tentara Jepang.
Pihak sekutu yang telah menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang juga turut akhirnya turun ke Indonesia untuk melucuti tentara Jepang. 15 September sekutu yang diwakili oleh Inggris mendarat di Jakarta dan 25 Oktober di Surabaya dengan 6.000 serdadu dari Divisi ke-23 dengan pimpinan Brigadir Jenderal Mallaby. Namun pendaratan sekutu ini didomplengi kepentingan Belanda secara rahasia melalui NICA untuk kembali menguasai Indonesia meskipun sudah memerdekakan dirinya.
Rakyat Indonesia marah mendengar konspirasi tersebut sehingga perlawanan terhadap Inggris dan NICA tetap berlanjut yang memuncak ketika pimpinan sekutu wilayah Jawa Timur Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh 30 Oktober di Surabaya.
Bung Tomo
Inggris dan NICA melalui Mayor Jenderal Mansergh yang menggantikan Mallaby mengultimatum rakyat Indonesia untuk menyerah sampai batas akhir tanggal 10 November pagi hari. Namun di batas ultimatum tersebut rakyat Surabaya menjawabnya dengan meningkatkan perlawanan secara besar-besaran, salah satu pimpinan perlawanan tersebut adalah Sutomo, dikenal sebagai Bung Tomo (yang sampai saat ini belum diangkat secara resmi menjadi Pahlawan Nasional, hanya menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama pada tahun 1995 oleh presiden Suharto).
Perang tersebut melibatkan pasukan sekutu dengan 30.000 serdadu (26.000 didatangkan dari Divisi ke-5 dengan dilengkapi 24 tank Sherman) dan 50 pesawat tempur dan beberapa kapal perang. Inggris menduga 3 hari Surabaya bisa ditaklukan namun kenyataannya memakan satu bulan sampai akhirnya Surabaya kembali jatuh ke tangan sekutu dan NICA.
Perang ini menimbulkan perlawanan lain di semua kota seperti Jakarta, Bogor, Bandung sampai dengan aksi membakar kota 24 Maret 1946 dan Mohammad Toha meledakkan gudang amunisi Belanda, Palagan Ambarawa, Medan, Brastagi, Bangka dll. Perlawanan ini terus berlanjut baik dengan senjata maupun dengan negosiasi para pimpinan negeri seperti perjanjian Linggajati di Kuningan, perjanjian di atas kapal Renville, perjanjian Roem-Royen sampai akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda pada tahun 1949.
Empat tahun revolusi yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, hingga akhirnya momen 10 November dijadikan Hari Pahlawan. Dari fakta sejarah di atas bisa kita simpulkan bahwa ancaman pertama kemerdekaan Indonesia bukan hanya Belanda ingin menguasai kembali, namun sekutu yang dipimpin Amerika memiliki kepentingan tersendiri di Indonesia.
Jumat, November 09, 2007
Giriwoyo - sudah sepekan ini giriwoyo disiram oleh guyuran hujan, walaupun hujan belum setiap hari, namun bagi para petani air hujan seudah tentu membuat mereka bahagia, karena dengan datangnya musim hujan sawah mereka bisa bisa ditanami dan mereka bisa beraktivitas selayaknya petani. sawah menghijau dan gunung yang meranggaspun kembali tumbuh dahannya.
Kamis, November 08, 2007
NAMA KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA PENERIMA TPAPD
TAHUN 2007
SE KECAMATAN GIRIWOYO
NO NAMA TEMPAT DAN JABATAN DESA KET
TGL.LAHIR
1 2 3 4 5 6
1 DARYATMO WNG 25-06-1964 Kepala Desa Tirtosuworo
2 MM.RATRININGSIH WNG.. 25-12-1972 Sekretaris Desa Tirtosuworo
3 SRI WAHYUNINGSIH WNG 19-06-1976 PTD Tirtosuworo
4 SUJONO WNG 18-10-1961 Kaur Pemerintahan Tirtosuworo
5 SUTARMI WNG 14-05-1958 Kaur Kesra Tirtosuworo
6 WIDODO WNG 26 -05-1976 Kaur Ekbang Tirtosuworo
7 KASIMIN WNG 15 -10-1954 Kadus Talunombo Tirtosuworo
8 PUTUT NUR SETYANTO WNG 26-08-1972 Kadus Manggung Tirtosuworo
9 WARSODO WNG 15-08-1972 Kadus Ngampel Tirtosuworo
10 PARNEN WNG 06-08-1957 Kadus Nongkosuwit Tirtosuworo
11 TEGUH SUMARNO WNG 14-12-1960 Kadus Ngemplak Tirtosuworo
12 SUPARJO WNG 14-04-1962 Kadus Tangkluk Tirtosuworo
13 KARWANTO WNG 06-05-1964 Kadus Gebang Tirtosuworo
14 SUGENG WNG 14-09-1969 Kadus Banyuripan Tirtosuworo
1 TOHIRIN WNG 07-05-1962 Kepala Desa Sirnoboyo
2 SUYATMO WNG 27-11-1952 Sekretaris Desa Sirnoboyo
3 HARYANTO WNG 15-05-1962 Kaur Pemerintahan Sirnoboyo
4 SUTARNO WNG 18-02-1966 PTD Sirnoboyo
5 SUTARJO WNG 19-12-1950 Kaur Ekbang Sirnoboyo
6 HADI MASRURI WNG 05-05-1964 Kaur Kesra Sirnoboyo
7 BOIMIN WNG 12-04 -1961 Kaur Pemerintahan Sirnoboyo
8 SUTARDI WNG 07-01-1956 Kadus selorejo Sirnoboyo
9 MISDIATMO.S WNG 06-03-1950 Kadus Jepurun Sirnoboyo
10 MISMAN WNG 20-05-1956 Kadus Nyamplung Sirnoboyo
11 KOSONG ( KEPILIH JADI KADES) - Kadus Mesir Sirnoboyo
12 SYAIAN WNG 10-01-1962 Kadus Sumberjo Sirnoboyo
13 TIJO WNG 06-01-1956 Kadus Krendetan Sirnoboyo
14 NOR KHOLIS WNG 12-10-1972 Kadus Ngasem Sirnoboyo
1 AMIRUDIN WNG 08-11-1955 Kepala Desa Selomarto
2 TUMIDJAN WNG 02-08-1957 Sekretaris Desa Selomarto
3 GIYARTO WNG 05-05-1967 Kaur Pemerintahan Selomarto
4 SUWARDI WNG 12-05-1973 Kaur Ekbang Selomarto
5 PARDI WNG 12-05-1953 Kaur Kesra Selomarto
6 SUGIYO WNG 28-04-1971 PTD Selomarto
7 SUKATMAN WNG 04-03-1954 Kadus Selomoyo Selomarto
8 MULYADI WNG 12-04-1954 Kadus Gluto Selomarto
9 PAIRIN WNG 17-04-1963 Kadus Losari Selomarto
10 SUPARJO WNG 12-12-1961 Kadus Kedungrejo Selomarto
11 ISMANTO WNG 1951 Kadus Godang Selomarto
12 SUKIJAN WNG 1950 Kadus Sumberejo Selomarto
13 NUR KHUSYAINI WNG 29-12-1961 Kadus Kayuapak Selomarto
14 KARNO YOGYA, 26-05-1961 Kadus Banceran Selomarto
15 PARMIN WNG 08-02-1957 Kadus Ketro Selomarto
1 WIDODO WNG 11-08-1965 Kepala Desa Pidekso
2 DWIYANTO WNG 14-12-1971 Sekretaris Desa Pidekso
3 SULNO WNG 16-12-1952 Kaur Pemerintahan Pidekso
4 NUR ARIWIBOWO NGAWI 01-12-1970 Kaur Ekbang Pidekso
5 TUKINO WNG, 09-12-1948 Kaur Kesra Pidekso
6 KATIMIN WNG 19-08-1948 PTD Pidekso
7 HARIYANTO WNG 30-06-1979 Modin Pidekso
Lanjutan :
1 2 3 4 5 6
8 SRIYONO WNG 08-08-1968 Kadus Derso Pidekso
9 AGUS PRAYOGO WNG 17-08-1975 Kadus Ture Pidekso
10 MISMAN WNG 12-04-1950 Kadus Centel Pidekso
11 SAKIMIN WNG 10-10-1954 Kadus Pager Gunung Pidekso
12 MARYOTO WNG 10-08-1981 Kadus Pidekso Pidekso
13 GIYARTO WNG 11-07-1971 Kadus Langkeyan Pidekso
1 SUPARDI WNG, 05-06-1961 Kepala Desa Sendangagung
2 SUKADI WNG 25-08-1955 Sekretaris Desa Sendangagung
3 SRI LESTARI WNG 05-03-1971 Kaur Pemerintahan Sendangagung
4 WARIJO WNG 13-03-1970 Kaur Keuangan Sendangagung
5 SUYANTO WNG 02-03-1963 Kaur Umum Sendangagung
6 MARMADI WNG 13-06-1961 Modin Sendangagung
7 SULARTO WNG 31-01-1954 PTD Sendangagung
8 KARNEN WNG 26-08-1950 Kadus Telon. Sendangagung
9 NURYANTO WNG 22-04-1970 Kadus Bale Panjang Sendangagung
10 MULYANTO WNG 01-07-1964 Kadus Dungringin Sendangagung
11 KARSINO WNG 01-08-1970 Kadus Pendem Wetan Sendangagung
12 SRIYANTO WNG 01-12-1972 Kadus Pendem Kulon Sendangagung
13 SURATNO WNG 20-10-1980 Kadus Kepek Sendangagung
14 SUMARJO WNG 10-05-1973 Kadus Serenan Sendangagung
15 HARTADI WNG 19-04-19*80 Kadus Teleng Sendangagung
16 SUNIMIN WNG 09-02-1970 Kadus danan Sendangagung
1 DARIYOTO WNG,09--09-1950 Kepala Desa Sejati
2 TUMIN KS WNG,29-07-1947 Sekretaris Desa Sejati
3 KARIMAN WNG,05-03-1949 Kaur Pemerintahan Sejati
4 SUMARSI WNG,21-09-1967 Kaur Keuangan Sejati
5 YADI WNG,21-05-1954 Kaur Ekbang Sejati
6 PURWANTO WNG.05-04-1967 P T D Sejati
7 SUGENG WNG,10-03-1977 Modin Sejati
8 SURIPTO WNG.11-04-1963 Kadus Sejati Sejati
9 REJONO WNG,08-08-1955 Kadus Juru Tengah Sejati
10 SANTOSO WNG.12-09-1957 Kadus Tangkluk Sejati
11 SLAMET WNG.11-01-1953 Kadus Karangasem Sejati
12 TRIYONO WNG.07-01-1953 Kadus Saratan Sejati
13 MARTOSUWITO WNG.04-08-1948 Kadus Tukluk Sejati
14 MUSRI WNG.30-12-1968 Kadus Turi Sejati
15 RUJIMIN WNG.10-06-1961 Kadus Gunungwiyu Sejati
16 MARTODIKROMO WNG. 1950 Kadus Tulakan Sejati
1 GUNTUR PURJOKO WNG.10-10-1972 Kadus Karang Duwet Guwotirto
2 SRIYONO WNG,15-03-1964 Sekretaris Desa Guwotirto
3 TEGUH WNG,12-01-1954 Kaur Kesra Guwotirto
4 SLAMET WNG,14-04-1965 Kaur Keuangan Guwotirto
5 SENO PUJANTO WNG,23-06-1981 Kaur Ekbang Guwotirto
6 TITI SURYANTI WNG,07-07-1968 Kaur Pemerintahan Guwotirto
7 RUKIANTO WNG,10-01-1972 Kaur Umum Guwotirto
8 KATNO PURWANTO WNG,16-03-1972 Kadus Klumpit Guwotirto
9 SUKAMTO WNG,03-05-1964 Kadus Sidorejo Guwotirto
10 BIJANTO WNG,15-06-1966 Kadus gawang Guwotirto
11 SUKINO WNG,15-04-1966 Kadus Ketro Guwotirto
12 RAHMAN NASUM WNG,24-11-1956 Kadus Grenjeng Guwotirto
13 GIRI PURNAWAN WNG.28-05-1979 Kadus Lemahbang Guwotirto
14 SUKINO WNG,05-02-1964 Kadus Ngladon Guwotirto
15 TEGUH RAHAYU WIYONO WNG,03-04-1968 Kadus Tambahrejo Guwotirto
Lanjutan :
1 2 3 4 5 6
1 MULYATMO WNG.08-07-1959 Kepala Desa Ngancar
2 DARMANTO WNG.12-05-1665 Sekretaris Desa Ngancar
3 KARSIDI WNG.06-07-1954 Kaur Pemerintahan Ngancar
4 FERI ASMORO WNG.15-12-1964 Kaur Ekbang Ngancar
5 MUZAIMI WNG.17-08-1950 Modin Ngancar
6 NURASIDI WNG.09-07-1967 PTD Ngancar
7 SUTARJO WNG.10-04-1969 Kadus Ngancar Ngancar
8 NURZEMI WNG.06-10-1969 Kadus Karangasem Ngancar
9 KASINO WNG.01-01-1954 Kadus Dungringin Ngancar
10 SAKIMIN WNG.07-06-1966 Kadyus Dungbendo Ngancar
11 MARIMIN WNG.11-03-1953 Kadus Petir Ngancar
12 SUWARNO PACITAN,20-06-1969 Kadus Glonggong Ngancar
13 JUMAN WNG.07-02-1960 Kadus Tapan Ngancar
14 TUKINO WNG.11-09-1953 Kadus Jetis Ngancar
1 TRIYATMOKO WNG,23-10-1968 Kepala Desa Tawangharjo
2 POERATMO WNG,15-02-1947 Sekretaris Desa Tawangharjo
3 AGUS SUSANTO WNG. 30-10-1975 Kaur Pemerintahan Tawangharjo
4 SUTARNO WNG.23-08-1966 Kaur Umum Tawangharjo
5 SULARTO WNG.15-02-1981 Modin Tawangharjo
6 SAUBANI WNG.20-10-1953 PTD Tawangharjo
7 SUWARDI WNG.11-04-1959 Kaur Keuangan Tawangharjo
8 ATMOSUWITO WNG.14-06-1950 Kadus Pangkah Tawangharjo
9 WIDAYADI WNG.02-04-1967 Kadus Jatiharjo Tawangharjo
10 Y.SAKIMAN CIPTO WIYONO WNG.12-12-1952 Kadus Pestho Tawangharjo
11 JOKO PURNOTO WNG.17-09-1967 Kadus Wonokriyo Tawangharjo
12 SUYATNO WNG.06-04-1947 Kadus Dringo Tawangharjo
13 CIPTO HARTONO WNG.28-12-1983 Kadus Tawangharjo Tawangharjo
14 MISRAN WNG.12-04-1948 Kadus Ngrakung Wetan Tawangharjo
15 PARNO WNG.23-12-1956 Kadus Ngrakung Kulon Tawangharjo
16 SLAMET MULYONO WNG.07-06-1960 Kadus Mojosawit Tawangharjo
17 SUKIMAN WNG.02-02-1964 Kadus Ngluweng Tawangharjo
1 SUYATMO WNG. 15-8-1959 Kepala Desa Gedongrejo
2 WIDODO WNG.12-07-1965 Sekretaris Desa Gedongrejo
3 GIYANTO WNG.27-11-1968 Kaur Pemerintahan Gedongrejo
4 SUHARNO WNG.20-03-1983 Kaur Keuangan Gedongrejo
5 WINOTO WNG.17-08-1968 Kaur Umum Gedongrejo
6 SULARDI WNG.14-03-1956 Kaur Kesra Gedongrejo
7 WIDODO WNG.26-01-1966 P T D Gedongrejo
8 TUGIMIN WNG.07-09-1947 Kadus Ngulang Gedongrejo
9 UNTUNG SUHARIN WNG.05-03-1965 Kadus Gunung Beruk Gedongrejo
10 TUKIRAN WNG.05-07-1953 Kadus Bedug Gedongrejo
11 SUTIMIN WNG.14-03-1962 Kadus Pakel Gedongrejo
12 BAMBANG TRIYONO WNG.10-03-1978 Kadus Ngemplak Gedongrejo
13 EDI SUPARYANTO WNG.10-03-1971 Kadus Tirisan Gedongrejo
14 SUPARDI WNG.08-04-1963 Kadus Pasang Gedongrejo
15 SUKIRMAN wng. 06-07-1968 Kadus Gunung Wangunan Gedongrejo
1 HANUDIN PRABOWO WNG.20-03-1967 Kepala Desa Bulurejo
2 YUDI SUBAGYO WNG.17-03-1969 Sekretaris Desa Bulurejo
3 THOHIR WNG.01-07-1959 Kaur Pemerintahan Bulurejo
4 SUNARNO WNG.20-08-1962 Kaur Kesra Bulurejo
5 SUNARDI WNG.01-05-1960 Kaur Ekbang Bulurejo
6 JURI WNG.27-07-1954 Modin Bulurejo
7 KARMADI WNG.01-04-1948 PTD Bulurejo
8 SUWARDI WNG.04-09-1960 Kadus Ngulang Bulurejo
9 KARDI WNG.18-11-1964 Kadus Gondang Bulurejo
Lanjutan :
1 2 3 4 5 6
10 SURAHMAN WNG.17-07-1966 Kadus Tempurkali Bulurejo
11 GIRMAN WNG.29-12-1949 Kadus Tempuran Bulurejo
12 JUMANI WNG.24-05-1968 Kadus Prengguk Bulurejo
13 SLAMET WNG.04-09-1949 Kadus Karangnongko Bulurejo
1 JAMSARI WNG.17-02-1964 Kepala Desa Platarejo
2 MUHADI WNG.19-04-1958 Sekretaris Desa Platarejo
3 SUWARDI WNG.26-06-1964 Kaur Pemerintahan Platarejo
4 ROHMADI WNG.09-08-1961 Kaur Kesra Platarejo
5 SUTARMAN WNG.22-05-1965 Kaur Ekbang Platarejo
6 YOSEP SUNANTO WNG.19-09-1969 PTD Platarejo
7 AHMAD HERI SANTOSO WNG.23-03-1963 Modin Platarejo
8 TUKIYO MARKUS WNG.09-05-1970 Kadus Ngampohan Platarejo
9 SUMARNO WNG.17-06-1969 Kadus Watuireng Lor Platarejo
10 WASIMAN WNG.07-03-1966 Kadus Watuireng Kidul Platarejo
11 PURWANTO WNG.30-10-1963 Kadus Platar Platarejo
12 SURADI WNG.10-04-1954 Kadus Nawangan Lor Platarejo
13 WARNO WNG.19-01-1962 Kadus Ngudal Platarejo
1 K.SUPARYONO WNG.21-12-1960 Kepala Desa Tukulrejo
2 SURYO SUMPENO HADI WNG.21-05-1971 Sekretaris Desa Tukulrejo
3 SUTARMO WNG.05-09-1959 Kaur Pemerintahan Tukulrejo
4 SUPARMIN WNG.03-07-1949 Kaur Kesra Tukulrejo
5 WIDODO WNG.04-06-1970 PTD Tukulrejo
6 SUKIMIN WNG.12-02-1953 Kadus Pengkol Tukulrejo
7 KASIDI WNG.07-12-1952 Kadus Kajang Tukulrejo
8 SUTARJO WNG.07-06--1959 Kadus Ketro Tukulrejo
9 K.DARMOYOSO WNG.01-08-1950 Kadus Bakalan Tukulrejo
10 MARYOTO WNG.05-04-1950 Kadus Kandangan Tukulrejo
11 SUMARNO WNG.04-12-1958 Kadus Jaten Tukulrejo
12 SUTARNO WNG.22-01-1978 Kadus Bibit Tukulrejo
13 SUKARNO WNG.05-07-1954 Kadus Kedokan Tukulrejo
1 KUSTINI WNG.12-02-1964 Kepala Desa Bumiharjo
2 SUYATMAN WNG.18-08-1951 Sekretaris Desa Bumiharjo
3 SRI PANCANINGSIH WNG.01-03-1969 Kaur Pemerintahan Bumiharjo
4 SOFYAN WNG.02-03-1963 Kaur Kesra Bumiharjo
5 KARNO WNG.01-09-1964 PTD Bumiharjo
6 WIYONO WNG.06-08-1969 Modin Bumiharjo
7 KATIRIN WNG.10-09-1961 Kadus Tukul Bumiharjo
8 SUTARMAN WNG.11-01-1957 Kadus Mengger Bumiharjo
9 TRI ASTUTI WNG.01-01-1960 Kadus Cungkrung Bumiharjo
10 SARNEN WNG.05-08-1961 Kadus Gobeh Bumiharjo
11 KASNO WNG.01-03-1970 Kadus Karangrejo Bumiharjo
Giriwoyo, 26 Pebruari 2007
CAMAT GIRIWOYO
Drs BHAWARTO
Pembina
A. KEADAAN WILAYAH
Sebagian besar Wilayah Kec. Giriwoyo merupakan Daerah Pegunungan yang berbukit bukit terutama yang berbatasan dengan Kecamatan Giritontro dan Kecamatan Batuwarno dengan Iklim Tropis bermusim hujan dan Kemarau lahan pertanian antara lain : Lahan kering, Irigasi Tehnis, ½ tehnis dan tadah hujan.
Secara giografis letak Kec. Giriwoyo adalah sbb. :
Sebelah Utara : Baturetno
Sebelah Selatan : Giritontro
Sebelah Barat : Eromoko
Sebelah Timur : Batuwarno
Luas wilayah : 100060,1306 Ha yang terdiri dari :
- Tanah Tegal : 4229,5180 Ha
- Tanah Pekarangan : 2285,0516 Ha
- Tanah Sawah : 1329,7800 Ha
- Hutan Negara : 728,0000 Ha
- Penghijauan : 836,3600 Ha
- Lain-lain : 651,4210 Ha
Kecamatan Giriwoyo terdiri dari 14 Desa dan 2 Kelurahan dan terdiri dari
335 RT,136 RW,127 Dusun dan 20 Lingkungan
B. BIDANG PEMBANGUNAN
1.RENCANA PEMBANGUNAN JALAN LINTAS SELATAN PULAU JAWA :
Pada Bulan Agustus 2004 yang lalu telah diawali Sosiaslisasi Rencana Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Lintas Selatan Pulau Jawa, dan telah dilanjutkan tahapan tahapannya sampai sekarang sudah sampai Pada Pembayaran Ganti Rugi.
Pada Umumnya Masyarakat Kecamatan Giriwoyo sangat mendukung akan dibangunnya Jalan Lintas Selatan ini, diharapkan akan meningkatkan roda perekonomian bagi warga Masyarakat.
prosedural dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya .
2. PERENCANAAN PEMBANGUNAN ASPIRASI DARI BAWAH :
Berawal dari pendekatan disiplin ilmu bahwa pembangunan dalam arti luas adalah suatu proses Perubahan yang dilaksanakan secara sistimatis
Untuk meningkatkan aspirasi masyarakat dari Tingkat Dusun tingkat Desa/Kelurahan sampai tingkat Kecamatan sudah dilaksanakan Musyawarah disemua tingkatan dari Tingkat Dusun ( Musrenbangdus ), Tingkat Desa/Kelurahan ( Musrenbangdes ) dan Musyawarah tingkat Kecamatan ( Musrenbangkec ) namun disana sini masih banyak kekurangannya mengingat masih masa transisi khususnya dalam menyusun DADes dan telah selesai Musrenbangkec dan telah menghasilkan masukan usulan-usulan Pembangunan dari Desa/Kelurahan untuk menentukan skala prioritas pembangunan tingkat Kecamatan.
Untuk bantuan 333 Koperasi RT Tahun 2004 yang lalu sebesar Rp 166.500.000,- ( Seratus Enam Puluh Enam Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ) Per RT Sebesar Rp. 500.000,- ( Lima Ratus Ribu Rupiah ) sangat dirasakan manfaatnya oleh warga RT se Kecamatan Giriwoyo. Rata – Rata Digunakan untuk simpan pinjam untuk tambah modal warga RT masing-masing.
Adapun yang belum mendapatkan bantuan ada 2 ( dua ) RT dikarenakan merupakan bentukan RT Baru di Desa Tirtosuworo 1 RT dan Desa Sirnoboyo 1 RT.
C. BIDANG KEMASYARAKATAN
Untuk Kecamatan Giriwoyo Rawan Bencana Kekeringan terutama air bersih ada 3 (tiga) Desa/Kelurahan Yaitu :
1. Desa Tirtosworo : 9 Dusun
2. Desa Guwotirto : 8 Dusun
3. Kelurahan Girikikis : 11 Lingkungan
Jumlah : 28 Dusun/Lingkungan
Pada kesempatan ini memasuki musim kemarau maka diperlukan persiapan antisipasi untuk menanggulangi kekuarangan air bersih di tiga Desa tersebut seperti yang dilakukan pada tahun 2004 yang lalu.
Pada tahun 2004 lalu Kami telah berusaha mencari terobosan untuk mengatasi kekurangan air bersih dengan minta bantuan Bapak Bupati dan telah terealisasi , Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah membangun Sarana Air Bersih di Desa Tirtosuworo,Guwotirto,Sirnoboyo,Platarejo dan Kelurahan Girikikis. Selain itu telah dioperasikannya Armada Tangki Air Bantuan dari Bapak Bupati Wonogiri sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga di Desa / Kelurahan tersebut.
4. Data Keluarga Berencana tingkat Kecamatan mencapai = 76,63 % dari total PUS = 7.593. Metode Kontrasepsi jangka panjang ada = 27,69 %
Hasil pendataan Keluarga Miskin di Kecamatan Giriwoyo pada Bulan Desember 2004 yang lalu : 7.677 KK
Jumlah KK Miskin di Kecamatan Giriwoyo yang mendapatkan Raskin ( Beras murah per Kilo Rp.1000,-) Sebanyak 2.050 KK sejumlah 41.000 Kg.
D. BIDANG SARANA-PRASARANA
1. Sarana kesehatan :
a. Puskesmas : 2
b. Puskesmas Pembantu : 8
c. Polindes : 9
2. Sarana Pendidikan :
a. TK : 15
b. SD : 48
c. SLTP : 10
d. SLTA : 3
3. Sarana Perdagangan :
a. Pasar Tk.Kec. : 1
b. Pasar Tradisional : 10
c. KUD : 1
d. Bank ( BRI & BMT) : 2
e. BPR-BKK : 1
4. Sarana Ibadah :
a. Masjid : 89
b. Mushola : 56
c. Langgar : 47
d. Gereja Katholik : 1
e. Kapel : 4
f. Vihara Budha : 2
5. BUMD yang ada
1. PDAM
2. UBIBAM
Sekarang Giriwoyo juga sudah punya blog lho... jadi bisa lihat giriwoyo lewat sini juga
Langganan:
Postingan
(Atom)
Kontak Kami
Giriwoyo - Wonogiri
57675
Email : giriwoyo@gmail.com
Arsip Blog
-
▼
2007
(30)
-
▼
Des
(15)
- KUNJUNGI PENGUNGSI Presiden Susilo Bambang Yudhoyo...
- Satu korban di Hargantoro ditemukan, Longsor susul...
- Warga Baturetno tewas tenggelam
- Jembatan Gedong difungsikan
- 4 Dusun di Gemawang terisolasi,
- Data korban bencana di Wonogiri,
- Evakuasi korban longsor terus dilakukan,
- Selamat Hari Raya Idul Adha
- Tips Memilih Hewan Ternak Sehat
- Tahun 2040 : 2.000 pulau tenggelam
- Dusun ngudal
- Dusun Ngudal
- Hujan Guyur Sebagian Giriwoyo
- Pelaku percobaan pembunuhan dibekuk
- Kekeringan Kembali Lagi
-
►
Nov
(15)
- QURBAN TERBAIK
- Kismantoro di terjang angin lesus
- Bupati: Prioritaskan Naker lokal Pabrik Logam Rp 2...
- Wonogiri Jadi "DUTA SENI" di TMII
- PAGELARAN WAYANG KULIT Kangge sedherek2 ingkang ...
- P A K E M
- Desa rawan kekeringan bertambah
- W O R O - W O R O Untuk rekan-rekan semua warg...
- Kondisi lantai kantor baru Kecamatan Giriwoyo rusak
- Diduga terlibat penggelapan RDKK
- Hari Pahlawan
- Kampung Menghijau
- Perangkat Desa
- Gambaran Umum
- Blog Tercipta
-
▼
Des
(15)