Populer
-
Suharto Family Portrait Original caption: Suharto family portrait. Photo shows the Indonesian President posing with his wife and children. U...
-
BATURETNO – Kasus peredaran foto seronok yang diperagakan oleh gadis SMP swasta di kecamatan Katuretno kian jelas. Pelakunya adalah pelajar...
-
Inna Lillahi Wa Innaillaihi Roji'un Telah Meninggal Dunia Mantan Presiden Haji Mohammad Soeharto 13.10 WIB ( Minggu, 27 Januari 2008...
Label
Pesan Singkat
Senin, Oktober 29, 2012
WONOGIRI--Warga Giriwoyo bagian selatan resah menyusul ulah babi hutan atau celeng yang memakan tanaman pertanian warga.
Belakangan, warga meminta sejumlah pehobi menembak untuk membunuh babi hutan tersebut.
Kepala Desa Sejati Kecamatan Giriwoyo,Wonogiri, Dariyoto, menjelaskan serangan babi hutan di wilayahnya terasa sejak tiga bulan lalu. Saat ini serangan mulai berkurang karena tanaman pangan di lahan warga juga berkurang. Kendati demikian warga masih resah dan kini pilih mengolah tanah tegalan mereka jadi hutan kayu.
“Sekarang warga pilih menanam kayu, jati atau mahoni. Daripada tanam jagung dan singkong akhirnya cuma dirusak babi hutan,” ungkap Dariyoto, saat ditemui Solopos.com, di kediamannya akhir pekan kemarin.
Menurutnya, babi hutan biasanya memasuki ladang warga secara bergerombol antara 8-10 ekor per gerombolan. Dariyoto tidak tahu persis jumlah total babi hutan di kawasan hutan dan pegunungan sisi selatan Giriwoyo. Namun dia menduga jumlahnya hanya berkisar puluhan ekor.
Patroli Keliling
Selain mengganti jenis tanaman, dia menjelaskan, warga juga meminta bantuan penembak untuk mencegah aksi babi hutan meluas. Beberapa waktu lalu, sejumlah orang anggota Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) datang ke lokasi. Dariyoto mengatakan berdasarkan laporan warga ada anggota Perbakin yang berhasil menembak seekor babi hutan.
Lebih jauh, dia melanjutkan, demi mencegah aksi babi hutan, warga juga rutin melakukan berek alias patroli keliling ladang dengan membawa serta beberapa ekor anjing. Cara ini efektif di hari terang, namun sulit dilakukan warga di malam hari karena terkendala pencahayaan.
Sementara warga Desa Platarejo, Giriwoyo, Warsini, mengatakan warga yang khawatir dengan senang hati menerima kedatangan penembak. Warsini berharap persoalan babi hutan bisa segera diatasi. Menurutnya, gara-gara ulah babi hutan hampir semua ladang di dekat pegunungan tidak panen.
Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Baturetno, Saman, saat dihubungi terpisah, mengakui persoalan tersebut. Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Menurutnya, seperti kera, babi hutan turun ke ladang warga lantaran kehabisan makanan. Dia berharap dengan memperbanyak tanaman buah di dalam hutan, serangan babi hutan berkurang.
sumber
Belakangan, warga meminta sejumlah pehobi menembak untuk membunuh babi hutan tersebut.
Kepala Desa Sejati Kecamatan Giriwoyo,Wonogiri, Dariyoto, menjelaskan serangan babi hutan di wilayahnya terasa sejak tiga bulan lalu. Saat ini serangan mulai berkurang karena tanaman pangan di lahan warga juga berkurang. Kendati demikian warga masih resah dan kini pilih mengolah tanah tegalan mereka jadi hutan kayu.
“Sekarang warga pilih menanam kayu, jati atau mahoni. Daripada tanam jagung dan singkong akhirnya cuma dirusak babi hutan,” ungkap Dariyoto, saat ditemui Solopos.com, di kediamannya akhir pekan kemarin.
Menurutnya, babi hutan biasanya memasuki ladang warga secara bergerombol antara 8-10 ekor per gerombolan. Dariyoto tidak tahu persis jumlah total babi hutan di kawasan hutan dan pegunungan sisi selatan Giriwoyo. Namun dia menduga jumlahnya hanya berkisar puluhan ekor.
Patroli Keliling
Selain mengganti jenis tanaman, dia menjelaskan, warga juga meminta bantuan penembak untuk mencegah aksi babi hutan meluas. Beberapa waktu lalu, sejumlah orang anggota Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) datang ke lokasi. Dariyoto mengatakan berdasarkan laporan warga ada anggota Perbakin yang berhasil menembak seekor babi hutan.
Lebih jauh, dia melanjutkan, demi mencegah aksi babi hutan, warga juga rutin melakukan berek alias patroli keliling ladang dengan membawa serta beberapa ekor anjing. Cara ini efektif di hari terang, namun sulit dilakukan warga di malam hari karena terkendala pencahayaan.
Sementara warga Desa Platarejo, Giriwoyo, Warsini, mengatakan warga yang khawatir dengan senang hati menerima kedatangan penembak. Warsini berharap persoalan babi hutan bisa segera diatasi. Menurutnya, gara-gara ulah babi hutan hampir semua ladang di dekat pegunungan tidak panen.
Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Baturetno, Saman, saat dihubungi terpisah, mengakui persoalan tersebut. Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Menurutnya, seperti kera, babi hutan turun ke ladang warga lantaran kehabisan makanan. Dia berharap dengan memperbanyak tanaman buah di dalam hutan, serangan babi hutan berkurang.
sumber
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Kontak Kami
Giriwoyo - Wonogiri
57675
Email : giriwoyo@gmail.com
Arsip Blog
-
▼
2012
(10)
-
▼
Okt
(10)
- Babi Hutan Masuk Ladang, Warga Giriwoyo Resah
- Polisi Ringkus Penjudi Sidoharjo Tirtomoyo Purwant...
- Bakso
- Korban dan Pelaku Foto Porno Baturetno Sudah Jelas
- Waspada! Aplikasi Jahat Facebook Menyerang via Twi...
- Smalling & Jones Kembali dalam 2-3 Pekan
- 116,15 H Hutan Wonogiri Terbakar Sepanjang Kemarau
- Pemprov Jateng Dituding Hambat Investasi Wonogiri
- Desa Pucung, Bertahan Di Tengah Kekeringan Dengan ...
- Rooney, Gol Bunuh Diri, dan Gol ke-200
-
▼
Okt
(10)
0 komentar:
Posting Komentar